Fenomena Sinestesia pada Seniman Multimedia
Abstract
The popular phenomenon known as the “twilight child (anak senja)†among urban youth has sparked debate about synesthesia, a special condition in which the human brain is capable of experiencing a cross of the senses. This research will discuss the synesthesia phenomenon. The method used in this paper is art-based research. This method was chosen based on the view that research results can be known through artistic activities, especially creative practices. To discuss this, the author uses Kandinsky’s theory, which emphasizes the close relationship between colors and certain shapes to support this concept of synesthesia. Apart from synesthesia, there is also the term intuition which relates to a person’s ability to understand something without going through rational and intellectual reasoning. Synesthesia, Kandinsky’s theory, and intuition are three concepts that are interrelated and explain how the human brain works in the process of creating, enjoying, and understanding works of art, so these three approaches are used in this research. The results of the study show that the ability of the brain of someone with synesthesia can make the two senses cross when processing information. Therefore, he can see colors when he hears music or vice versa, he can see colors in shapes, letters, and numbers. a synesthete or people with synesthesia abilities benefit greatly in creative processes such as in music video production and virtual choirs because they are able to quickly come up with ideas just by listening to music.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Fenomena populer yang dikenal sebagai “anak senja†di kalangan remaja perkotaan telah memicu perdebatan tentang sinestesia, yaitu suatu kondisi istimewa ketika otak manusia mampu mengalami persilangan indra. Riset ini akan membahas mengenai fenomena sinestesia tersebut. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah riset berbasis seni (art base research). Metode ini dipilih berdasarkan pandangan bahwa hasil penelitian dapat diketahui melalui aktivitas seni, terutama praktik berkarya. Untuk membahas itu, penulis menggunakan teori Kandinsky, yang menekankan hubungan erat antara warna dan bentuk-bentuk tertentu untuk mendukung konsep sinestesia ini. Selain sinestesia, terdapat juga istilah intuisi yang berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektual. Sinestesia, teori Kandinsky, dan intuisi adalah tiga konsep yang saling terkait dan menjelaskan bagaimana otak manusia bekerja dalam proses menciptakan, menikmati, dan memahami karya seni sehingga ketiga pendekatan tersebut digunakan dalam riset ini. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kemampuan otak seseorang dengan sinestesia bisa membuat kedua indranya bersilangan saat memproses sebuah informasi. Oleh karena itu, ia bisa melihat warna ketika mendengar musik atau sebaliknya, ia mampu melihat warna dalam sebuah bentuk, huruf, dan angka. seorang synesthete atau orang dengan kemampuan sinestesia sangat diuntungkan dalam proses kreatif seperti dalam produksi musik video dan virtual choir karena ia mampu dengan cepat mendapatkan ide hanya dengan mendengarkan musik saja.
Â
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alam, Rahman. 2022. “Mengenal Anak Senja atau Indie, Apakah Sama dengan Pemuda yang Suka Berpuisi?â€https://www.kompasiana.com/rahmatan alamin1453/62405c82ba21bc2f3942d052/mengenal-anak-senja-atau-indie-apakah-sama-dengan-pemuda-yang-suka-berpuisi. Diakses dari kompasiana.com.
Aulia. 2016. “Faktor Penyebab Terjadinya Synesthesia Menurut Peneliti Australia.†http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-ilmiah/faktor-penyebab-terjadinya-synesthesia-menurut-peneliti-australia
Azayaka, Atallah. 2021. “Synaesthesia: Mengenal Musik dari Warnanya.â€https://kumparan.com/atallahazayaka/synaesthesia-mengenal-musik-dari-warnanya-1x1yPaY34NR/full
Bernard, J. W., 1986. “Messiaen’s Synaesthesia: The Correspondence Between Color and Sound Structure in His Music. Music Perception.â€4(1), 41-68. https://doi.org/10.2307/40285351
Brang, David, and Vilayanur .Ramachandran. “Psychopharmacology of Synesthesia; the Role of Serotonin S2a Receptor Activation.â€National Center for Biotechnology Information. U.S. National Library of Medicine, 5 Nov. 2007. Web. 15 Dec. 2013.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8811335/
Cytowic, R. E. 2013. “What Color is Tuesday? Exploring Synesthesia.†https://www.youtube.com/watch?v=rkRbebvoYqI
Goodhew, S. C., Freire, M. R., & Edward, M. 2015. “Enhanced Semantic Priming in Synesthetes Independent of Sensory Binding. Conscousness and Cognition.†33. 443-456. https://doi.org/10.1016/j.concog.2015.02.019
Gumilar, Jasir. 2021. “Sinestesia, Kemampuan Unik Melihat Warna Musik.†https://kumparan.com/jasir-gumilar2021/sinestesia-kemampuan-unik-melihat-warna-musik-1zTyGxSQ4gY/full
Hanifsptr. 2019. “Anak Senja Asal Usul, Stereotip, Hingga Dampak Pada Industri Musik. Kaskus.co.id.https://www.kaskus.co.id/thread/5e0ad3d5f0bdb219130540e0/anak-senja--asal-usul-stereotip-hingga-dampak-pada-industri-musik/
Hova, K. 2017. “Seeing Song Through The Ears of A Synesthete. â€https://www.youtube.com/watch?v=1LUbxfnpez4&t=319s
Josefin, Anna., Irma Damajanti & Asmudjo Jono Irianto. 2016. “Ketidaksadaran Kolektif Akan Warna dan Bidang.†Jurnal Visual Art and Design Volume 8 Nomor 1. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Rossa, V. 2018. “Synaesthesia, Ketika Kamu Bisa Merasakan Sakit Orang Lain. â€https://www.suara.com/lifestyle/2018/11/05/121555/synaesthesia-ketika-kamu-bisa-merasakan-sakit-orang-lainpage=all
Voong, M., Beale, R. 2007. “Music Organisation Using Color Synaesthesia. Experience Report,†1869-1874. https://doi.org/10.1145/1240866.1240913
Ward J, Simner J. 2022. “How Do Different Types of Synesthesia Cluster Together? Implications for Causal Mechanisms.†Epub 2022 Jan 18. PMID: 35040670; PMCID: PMC8811335.
Zahrawaan, Amy. 2022. “Tetra Pak Printing: Sebuah Model Pengelolaan Sampah Berbasis Seni.†Jurnal Urban Volume 6 Nomor 1. Jakarta: Institut Kesenian Jakarta. https://artsandculture.google.com/experiment/sgF5ivv105ukhA
DOI: https://doi.org/10.52969/jsu.v7i1.110
Copyright (c) 2023 Urban: Jurnal Seni Urban dan Industri Budaya
Alamat Redaksi
Gedung Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta,
Jalan Cikini Raya No.73, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, 10330
- Surel : jurnalurban@pascasarjanaikj.ac.id
- T: (021) 315-9687 F: (021) 315-9617
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.