Kriya Tekstil Rumahan dalam Bingkai Dekolonisasi

Lusiana Limono

Abstract


Cloth is one of the artistic expressions of man. The practice of weaving, knitting, and embroidering is a home craft practice dominated by women in various parts of the world, including Indonesia. The research was conducted by observing the practice of using natural dyes carried out by weaver mamas in East Nusa Tenggara, especially Lomblen, Southwest Sumba, and Flores. The search for this practice, taking a woman’s perspective through a deep observation of the studio practices I did. Using the approach of decolonial feminism, this writing aims to reclaim awareness of knowledge that originated in the domestic space. The search results offer discourse related to the decolonization of women’s thought in producing knowledge and maintaining culture.

------------------------------------------------------------------------------------------------

Kain merupakan salah satu ekspresi artistik manusia. Praktik menenun, merajut, menyulam adalah praktik kriya rumahan yang didominasi perempuan di berbagai belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Meskipun dilakukan oleh perempuan di ruang domestik yaitu rumah, praktik tersebut tidak serta merta mengurung atau mendomestikasi perempuan di Indonesia. Pemahaman tersebut sama sekali berbeda dengan konstruksi budaya yang telah menyusup dalam kehidupan modern. Penelusuran praktik ini, mengambil perspektif perempuan melalui pengamatan yang mendalam melalui praktik studio yang saya lakukan. Tulisan ini bertujuan merebut kembali kesadaran atas pengetahuan yang berawal dari ruang domestik. Hasil penelusuran yang menawarkan wacana terkait dekolonisasi pemikiran perempuan dalam memproduksi pengetahuan dan memelihara kebudayaan.



Keywords


decolonization, women's knowledge, textile craft, domestic

Full Text:

PDF

References


Andaya, Barbara Watson.2021. Kuasa Rahim: Reposisi Perempuan Asia Tenggara Periode Modern Awal 1400-1800. Komunitas bambu.

Depok.

Chandraningrum, Dewi. 2014. Ekofeminisme 2: Narasi Iman, Mitos, Air dan Tanah. Jalasutra. Yogyakarta.

Françoise Vergès. 2021. A Decolonial Feminism. London: Pluto Press. (intro + chapt 1, pp. 1-42)

Glazebrook, Trish. 2002. “Karen Warren’s Ecofeminism.â€Ethics and the

Environment Vol. 7.No.2 (Autumn, 2002) hal 12-26. Indiana University Press. Diunduh dari https://www.jstor.org/stable/40339034

Gittinger, Mattiebelle. 1979. Splendid Symbols: Textiles and Tradition in Indonesia. Oxford University Press. New York

Kagiya, Akiko. 2010. Female Culture in Raijua: Ikat and Everlasting Witch Worship in Eastern Indonesia. Japan Publications, Inc. Tokyo

Katoppo, Marianne. 2007. Tersentuh dan Bebas: Teologi Seorang Perempuan Asia. Aksara Karunia. Terjemahan dari Compassionate and Free; An Asian Woman’s Theology.

Lolo, Irene Umbu. 2018. “Perempuan Penenun: Menelusuri Pengalaman Perempuan Penenun di Sumba dari Sudut Pandang Teologi keindahan menurut John Navone.†Indonesian Journal of Theology 6/1. July 2018. Hlm: 25-43

Maemunah, Siti. 2015. Mollo, Pembangunan dan perubahan Iklim. Penerbit Buku Kompas. Jakarta.

Mariana, Anna. “Perjuangan Perempuan Adat Memulihkan Tubuh Alam.†Diunduh dari https://www.researchgate.net/publication/327367325_REVIEW_BUKU_PERJUANGAN_PEREMPUAN_ADAT_MEMULIHKAN_TUBUH_ALAM pada 25 November 2021.

Mohanty, Chandra Talpade. 2003. Feminism without Borders: Decolonizing Theory, Practicing Solidarity. Durham: Duke University Press. (Intro, Chapt. 1, & Chapt 2, hal. 1-84)

Permanadeli, Risa. 2015. Dadi Wong Wadon: Representasi Sosial Perempuan Jawa di Era Modern. Pustaka Ifada. Yogyakarta

Sadli, Saparinah. 2010. Berbeda tetapi Setara: Pemikiran tentang Kajian Perempuan. Penerbit Buku Kompas (Bab-TBC)

Sadli, Saparinah. 2006. “Penelitian yang Memakai Pendekatan Feminis.†Jurnal Perempuan 48, hal. 52-52

Toemenggoeng, Ch. Sj. Datoe. 1953. Wanita di Indonesia. Penerbit Chailan Sjamsoe. Jakarta

Tuhiwai Smith, Linda. 1999. Decolonizing Methodologies: Research and Indigenous Peoples. London and New York: Zed Books. (intro + chapt 1, pp. 1-43)

Warren, Karen J. 1997. Ecofeminism: Women, Culture, Nature. Indiana University Press. Bloomington and

Indianapolis.




DOI: https://doi.org/10.52969/jsu.v7i1.48

Copyright (c) 2023 Urban: Jurnal Seni Urban

Alamat Redaksi

Gedung Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta,
Jalan Cikini Raya No.73, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, 10330

  • Surel : jurnalurban@pascasarjanaikj.ac.id 
  • T: (021) 315-9687 F: (021) 315-9617

 

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License