Estetika Akumassa sebagai Performativitas Proses Kurasi Bangsal Menggawe

Otty Widasari

Abstract


The development of the tourism business often creates several negative impacts on the environment and the surrounding community. This also happened to the people of Pemenang City in North Lombok Regency. This article will discuss Akumassa’s role as a community (non-profit organization) with the Pasir Putih Community and local residents to restore the function of the public space of the Bangsal port for the local community. This study uses a participatory qualitative method with a literature study approach, field studies, and other relevant approaches to reveal the role and curation process of the Bangsal Menggawe festival initiated by Akumassa. For the analysis tools in this study, the authors used Dwight Conquergood’s performance studies approach and Conquergood’s concept of transgressive travel to explore data and information through several sources. The results of the study show that Akumassa succeeded in pioneering and becoming the driving agent for the birth of the Bangsal Menggawe festival which is slowly being able to restore the function of the Bangsal port as a public space through a “game” model with the residents of Pemenang City by involving the Pasir Putih Community and artists as facilitators.

Perkembangan bisnis pariwisata seringkali menimbulkan beberapa dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Hal itu juga terjadi pada masyarakat Kota Pemenang di Kabupaten Lombok Utara. Artikel ini akan membahas peran Akumassa sebagai sebuah komunitas (organisasi nirlaba) bersama Komunitas Pasir Putih dan warga sekitar untuk mengembalikan fungsi ruang publik pelabuhan Bangsal bagi masyarakat setempat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif partisipatoris dengan pendekatan studi pustaka, studi lapangan, dan pendekatan lain yang relevan untuk mengungkap peran dan proses kurasi festival Bangsal Menggawe yang digagas oleh Akumassa. Untuk teori analisis dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan performance studies milik Dwight Conquergood dan konsep transgressive travel milik Conquergood untuk menggali data dan informasi melalui beberapa sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Akumassa berhasil memelopori dan menjadi agen pendorong lahirnya festival Bangsal Menggawe yang perlahan mampu mengembalikan fungsi pelabuhan Bangsal sebagai ruang publik melalui model “permainan” bersama warga Kota Pemenang dengan melibatkan Komunitas Pasir Putih dan para seniman sebagai fasilitator.




Keywords


bisnis pariwisata; warga Kota Pemenang; organisasi Akumassa; kurasi festival Bangsal Menggawe

Full Text:

PDF

References


De Certeau, M., Jameson, F., & Lovitt, C. 1980.” On the Oppositional Practices of Everyday Life”. Social Text, 3, 3-43.

Webster , M., & Sell, J. (Penyunt.). 2014.

Laboratory Experiments in the Social Sciences. London: Elsevier.

Conquergood, D. 2002. Performance Studies: Intervention and Radical Research. The MIT Press, 46(2), 145- 156.

Nur Rochman, L., Zikri, M. 2022. Partisan: Teks-teks pada Otty Widasari. Jakarta: Forum Lenteng.

Zikri, M., Samudra, L. G., & Widasari, O. 2013. Kajian Terhadap Sajian Informasi Media Massa Lokal Melalui Lima Kategori Isu (Good Governance, Hak Asasi Manusia, Perempuan Dan/Atau Anak, Kriminalitas, dan Lingkungan Hidup): Dari Perspektif Akumassa. Jakarta: Akumassa- Forum Lenteng.

Suyadi, I. 2019. “Tradisi Mempolong Merenten Sebagai Modal Sosial Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Lombok Utara”. JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala, 4 (2), 89-93.

Sibawaihi, M. 2015. Hari-Hari’ Para Penjual Jasa. Diakses pada November 2022 dari akumassa: https://akumassa. org/id/hari-hari-para-penjual-jasa/

Sibawaihi, M. 2015. Kisah-kisah Tanah Tak Bertuan. Diakses pada Januari 2023, dari akumassa: https://akumassa.org/ id/kisah-tanah-tanah-tak-bertuan/

Safwan, I. 2010. Nyelametang Telokan: Masyarakat Telok Kombal. Diakses pada November 2022, dari akumassa: https://akumassa.org/id/ nyelametang-telokan-masyarakat- telok-kombal/

Komala, W. T. 2010. Masyarakat Terengan dan Tiu Rotonnya. Diakses pada November 2022, dari akumassa: https://akumassa.org/id/masyarakat- terengan-dan-tiu-rotonnya/

Efendi, S. 2010. Lombok di Mataku. Diakses pada November 2022, dari akumassa: https://akumassa.org/id/lombok-di- mataku/

Hujatnikajennong, A. 2015. Kurasi dan Kuasa: Kekuratoran dalam Seni Rupa Kontemporer di Indonesia. Tangerang Selatan: Marjin Kiri.




DOI: https://doi.org/10.52969/jsu.v6i2.82

Copyright (c) 2023 Urban: Jurnal Seni Urban dan Industri Budaya

Penerbit

Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta

Gedung Pascasarjana, Lt. 3, Jalan Cikini Raya no. 73 Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. DKI Jakarta, Indonesia. 10330

T: (021) 315-9687
F: (021) 315-9617

Email: jurnalurban@pascasarjanaikj.ac.id

 

Creative Commons License
Jurnal Seni Urban is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License/ CC BY-SA 4.0